LANGKAT – koranmedan.com
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Langkat H Syah Afandin SH bersama Kapolres Langkat AKBP Danu Pamungkas Totok SH SIKĀ mengikuti rapat antisipasi lonjakan kasus COVID-19 dengan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi via zoom meating, di Aula Wirasatya Maolres Langkat, Stabat, Senin (14/2/2022).
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi memimpin rapat koordinasi penanggulangan COVID-19 bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumut dari Aula Tribata, Markas Kepolisian Daerah Sumut, Medan.
Pada pertemuan tersebut, Edy menyampaikan beberapa hal yang jadi fokus pembahasan dan akan dilakukanĀ bersama untuk mengantisipasi lonjakan COVID-19.
Langkah-langkah tersebut di antaranya, Forkopimda dan pemerintah kabupaten/kota harus mengejar vaksinasi dosis kedua hingga 70% secara keseluruhan di Sumut.
Untuk memutus mata rantai penyebaran, dimana kasus COVID-19 terkonfirmasi Sumut sampai 13 Februari 2022 bertambah 825 kasus, sembuh 237 dan 6 meninggal dunia, dengan spesimen 14.589 bertambah dari hari sebelumnya.
āHal ini agar masyarakat rentan terutama Lansia dan yang memiliki komorbid dapat mengurangi dampak COVID-19 apabila terpapar,ā ujar Gubsu.
- Pos PPKM Ditingkat Desa/Kelurahan Akan Kembali Aktif
Selanjutnya, Gubsu meminta pemerintah daerah sampai pemerintah ditingkat terbawah (Desa/Kelurahan) harus mengaktifkan kembali Pos PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).
Fokus yang harus dilakukan di pos tersebut yakni mengingatkan masyarakat mengenai protokol kesehatan (Prokes) di setiap kegiatan. Serta membantu tracing konfirmasi positif di wilayahnya masing-masing.
Menurut Edy Rahmayadi, vaksinasi dan Prokes merupakan dua hal yang wajib dilakukan demi terkendalinya penularan COVID-19. Jadi Prokes perlu terus ditingkatkan oleh masyarakat.
“Kita masih lemah sekali, khususnya menggunakan masker, kalau ini terus kita diamkan, akan berpengaruh pada perekonomian,” kata Edy.
Gubernur juga menginstruksikan kepada seluruh kepala daerah untuk mengaktifkan kembali pusat isolasi terpadu (ISOTER). Harus diupayakan hingga sampai tingkat kecamatan dan desa/kelurahan.
Serta harsu dipersiapkan tenaga tenaga kesehatan sebagai pengawasnya, sementara rumah sakit hanya diperuntukkan untuk pasien dengan gejala sedang dan berat.
- Pembelajaran Tatap Muka Kembali Diberhentikan
Sementara Syah Afandin mengatakan Pemerintah Kabupaten Langkat siap melaksanakan intruksi Gubenur Sumatera Utara itu, sebagai langkah antisipasi lonjakan kasus COVID-19 varian Omricon.
Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas sementara, apabila hasil surveilans di satuan pendidikan menunjukan positivity rate sebesar di atas 5%.
Sedangkan Kapolres Langkat AKBP Danu Pamungkas Totok menargetkan 70% pencapaian vaksin diosis II akhir Maret 2022, yakni sebelum memasuki bulan suci ramadhan.
“Jadi di ramadhan nanti, kita sudah bisa lebih khusuk beribadah,” ujarnya berharap.
Danu juga berharap, Pemkab Langkat segera menerbitkan Surat Edaran ( SE) terkait kapasitas berkerumun dan pembatasan kegiatan sosial masyarakat.
Mensterilkan penginapan gedung PKK Langkat di Kecamatan Stabat, untuk difungsikan kembali sebagai isolasi terpadu (Isoter).
Serta meminta Pemkab melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) mensosialisasikan seluruh tempat usaha di Langkat memiliki dan menempatkan QR (kode batang dua dimensi) dan Barcode Scan dipintu masuk tempat usahanya.
Turut hadir dirapat tersebut perwakilan Forkopinda Langkat dan sejumah kepada perangkat daerah terkait di jajaran Pemkab Langkat.(*)
- Reporter: Ahmad Basyumi Lubis
- Editor: Zul Marbun