Parapat (Koranmedan.Online) – Perubahan nama dan Grand Launching juga turut dilaksanakan secara bersamaan dengan live streaming di tiga lokasi Hotel berbeda, Pertama di Danau Toba Parapat dari Hotel Inna Parapat menjadi Hotel KHAS Parapat (Hotel Bintang 3), kedua Grand Inna Padang menjadi Trumtum Padang (Hotel Bintang 4), Hotel Grand Innaya Putri Bali menjadi Hotel Merusaka Nusa Dua.
Hotel KHAS Parapat Sebagai hotel yang memiliki keunikan sejarah dan perjalanan panjang, sejak dimulai kegiatan operasional pada tahun 1911, yang selama ini dikenal sebagai hotel terdepan di kawasan Danau Toba, maka Hotel Inna Parapat secara resmi mengenalkan logo baru dan bertransformasi menjadi hotel “KHAS Parapat”.
Menyambut tantangan bisnis Pariwisata sekaligus mewujudkan pelayanan prima dalam mendukung program pemerintah menjadikan Danau Toba sebagai salah satu Destinasi Wisata Super Prioritas dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), maka Hotel Inna Parapat terpilih menjadi salah satu dari 3 (tiga) Hotel Inna Group yang berganti nama (rebranding) menjadi Hotel KHAS Parapat.
Perubahan Nama dan Logo hotel ini dilaksanakan pada acara launching di Hall Simalungun Hotel Khas Parapat, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, Kamis (08/04/2021).
Pengenalan nama dan logo baru tersebut dilakukan sejalan dengan transformasi PT Hotel Indonesia Natour (Persero) / “HIN” yang saat ini menjadi bagian dalam program integrasi nilai hotel BUMN atau
program “Holding Hotel BUMN”, dan melalui “Hotel Indonesia Group.”
HIN akan mengembangkan “jaringan hotel milik BUMN” yang mengedepankan layanan dengan keramahtamahan KHAS Indonesia, serta mengangkat budaya kearifan lokal dengan standar internasional.
Branding baru, “KHAS Parapat” diambil berdasarkan filosofi Khas yang merupakan sesuatu ciri atau karakteristik yang khusus dan teristimewa dari suatu hal yang tidak dimiliki oleh yang lain. KHAS menjadi
sebuah nama yang bermakna mengangkat arti dari ciri, karakteristik yang kuat dari masing masing budaya yang di representasikan.
Secara keseluruhan, desain KHAS Parapat menggunakan warna dan aplikasi yang Vibrant, Unik, Fresh dan tanpa menghilangkan kesan bersejarah serta kontemporer. Elemen grafis yang digunakan adalah ilustrasi yang menceritakan aktivitas sehari-hari masyarakat lokal, seperti kesenian dan hobi; serta motif
ornamen yang disesuaikan dengan kerajinan dan kesenian budaya kearifan lokal.
Hotel “KHAS Parapat” mencerminkan identitas serta semangat baru yang akan menjadi tahapan dan tonggak
baru manajemen dalam menyambut perjalanan dan tantangan bisnis ke depan.
Direktur Utama PT HIN, Iswandi Said di saat peluncuran nama dan logo di wakili oleh Direktur Operasi PT Hotel Indonesia Natour (Persero), Seno Andhikawanto menyampaikan Kepada wartawan bahwa Perubahan nama dan logo (branding) merupakan salah satu bagian dari berbagai tahapan, dimana Hotel Indonesia Group akan mengembangkan jaringan hotel Indonesia yang bertaraf internasional.
“Diharapkan pada tahun 2025, HIN melalui HIG akan ditargetkan akan
mengelola lebih dari 100 hotel milik BUMN, dan beberapa hotel milik swasta,” ujar Seno.
Dia juga mengatakan selain perubahan nama dan logo, HIN juga fokus dalam pembenahan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), karena kunci dari industri Hospitality ini adalah pelayanan yang diberikan oleh setiap karyawan yang ada di properti hotel.
“Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk menuntaskan visi dari program Holding Hotel BUMN ini agar industri perhotelan dan pariwisata bisa dapat semakin mendunia dan bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” ujar Seno Andhikawanto.
Sementara itu, General Manager KHAS Parapat, Domu Siregar menyampaikan, tidak hanya pada tingkat lokal atau nasional, Khas Parapat ini juga menjadi perhatian bagi turis internasional, salah satunya
adalah Raja Williem Alexander dan Ratu Maxima Zorrequieta Cerruti dari Belanda yang tahun lalu menyempatkan berkunjung di hotel ini untuk melihat tempat yang mempunyai nilai sejarah bagi pendahulu mereka.
“Khas Parapat juga sudah mempunyai sertifikat CHSE sebagai bukti bahwa Hotel kami ini telah menerapkan Protokol Kesehatan yang baik dan benar,” ungkap Domu.
Pada Acara Launching melalui Live Streaming yang dipusatkan di Hotel Merusaka Nusa Dua terlihat hadir Menteri Pariwisata Sandiaga Uno, Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo, sedangkan di hotel KHAS Parapat di hadiri juga oleh Forkopimda atau yang mewakili dari forkopimcam Girsang Sipanganbolon, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat dari Parapat dan Kabupaten Simalungun, Direktur Operasi PT Hotel Indonesia Natour (Persero) Seno Andhikawanto, Management dan Staff Hotel Khas Parapat. *** (DNM)