30 C
Medan
1 December 2023
KORAN MEDAN
Home | Ricuh Laga Persiraja vs PSMS, Ade Jona: Semoga PSSI Tegas Ambil Sikap
Berita Utama

Ricuh Laga Persiraja vs PSMS, Ade Jona: Semoga PSSI Tegas Ambil Sikap

Ricuh Laga Persiraja vs PSMS, Ade Jona: Semoga PSSI Tegas Ambil Sikap

MEDAN: koranmedan.com

Tokoh insan olahraga Sumatera Utara, Ade Jona Prasetyo, menyayangkan kejadian yang menimpa para pemain dan ofisial PSMS Medan saat terjadinya kericuhan seusai pertandingan Persiraja Banda vs PSMS, Sabtu malam (18/11/2023).

Diketahui, laga yang digelar dalam lanjutan Grup 1 Liga II 2023/24 di Stadion Harapan Bangsa (SHB), Banda Aceh itu berakhir imbang tanpa gol alias 0-0.

Usai peluit panjang dibunyikan, penonton melakukan aksi lempar botol air mineral ke lapangan dan bench pemain PSMS. Tak hanya itu, kapten tim PSMS, Rachmad Hidayat diduga dipukul oleh oknum dari Persiraja saat hendak masuk ke lorong stadion.

Akibat ricuh yang semakin meluas, PSMS sempat tertahan lebih kurang dua jam lamanya di dalam stadion (dari pukul 23.00 WIB). Dikarenakan bus PSMS yang terparkir di luar dikerumuni oleh ratusan penonton dan baru sampai di hotel tempat mereka menginap sekitar pukul 01.05 WIB dini hari.

Ade Jona mengaku sangat menyayangkan terjadinya ricuh tersebut. Apalagi pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum) Pengkot PBSI Medan ini berteman dekat dengan kapten PSMS tersebut.

“Saya mendengar terjadi pelemparan (botol) dan pemukulan terhadap pemain PSMS, Rachmad Hidayat. Dia teman baik saya. Mendengar kejadian itu, saya berharap peristiwa ini harus di usut sampai tuntas oleh PSSI selaku federasi sepakbola indonesia,” harapnya kepada awak media, Ahad/Minggu (19/11/2023).

“Bukan hanya saya, para pendukung PSMS yang lain pun pasti kecewa atas apa yang di alami tim kebanggaan kita saat bertandang ke Aceh,” tambah pria yang akrab disapa Jona ini.

Lebih lanjut, pria yang juga menjabat sebagai Ketum BPD HIPMI Sumut tersebut mengatajan, dewasa ini pertandingan olahraga, termasuk sepakbola, adalah hiburan untuk masyarakat. Sehingga insiden-insiden seperti ini jangan sampai terulang kembali.

Terlebih, lanjut Jona, masih diingatan masyarakat akan kericuhan atau tragedi Kanjuruhan, Malang pada tahun lalu yang mengakibatkan korban jiwa hingga 135 orang. Akibatnya kompetisi Liga 2 musim lalu ditiadakan.

“Kita ketahui sepakbola merupakan olahraga yang sangat digemari di Indonesia. Semoga kejadian-kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi dalam pertandingan sepakbola di Indonesia,” harapan Jona menambahkan.*** (War)

Berita Terkait