PT Inalum, USU, Koranmedan, Komunitas Rumah Kalsium, dan Pemkab Batubara Kolaborasi Tata Kelola Limbah untuk Kesehatan dan Sirkular Ekonomi
Ketua Tim Cluster Keilmuan dan Inovasi Tata Kelola Limbah USU diketuai Dra. Dara Aisyah, M.Si, Ph.D saat menyeleksi ibu-ibu tangguh untuk dihadirkan menjadi Lokal Hero binaan PT Inalum.
Lima ibu tangguh/Lokal Hero Dusun IV Desa Kuala Indah foto bersama Staf CSR PT Inalum Muhammad Alex usai penyerahan Apresiasi Emas, Jumat (30/8/2024).
BATUBARA: koranmedan.com
Jumat Barokah 30 Agustus 2024 menjadi momen penting Program Penta Helix yang diluncurkan Tim Cluster Keilmuan dan Inovasi Tata Kelola Limbah Universitas Sumatera Utara (USU) diketuai Dra. Dara Aisyah, M.Si, Ph.D, berkolaborasi dengan Corporate Social Responsibility PT Indonesia Asahan Aluminium (CSR PT Inalum), PT Koranmedan.Komen Mediatama (Koranmedan.com), Komunitas/Penggerak Rumah Kalsium Desa Medang Kecamatan Medang Deras, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batubara melalui Dinas Koperasi dan UMKM.
Betapa tidak, Program Penta Helix tersebut dinilai berhasil memunculkan belasan usaha mikro bagi ibu-ibu tangguh warga Dusun IV Desa Kuala Indah Kecamatan Sei Suka yang selama ini hanya mencari dan mengutil kepah berkembang menjadi pengusaha mikro di sektor produk kesehatan berupa tepung kalsium dan aneka makanan dan minuman berkalsium.
Dari belasan ibu-ibu tangguh itu ada 5 ibu tangguh terbaik dan layak dijadikan Lokal Hero.
Kelima ibu tangguh/Lokal Hero tersebut adalah (1) Siti Aminah dengan produk usaha kue rengginang berkalsium, air minum berkalsium dan tepung kalsium, (2) Kemalawati/Butet dengan produk teri belacan berkalsium, minyak goreng berkalsium dan air minum berkalsium, (3)
Romia dengan produk bedak dingin berkalsium, air minum berkalsium dan minyak goreng berkalsium, (4) Sabariah dengan produk kue bawang berkalsium, air minum berkalsium dan minyak goreng berkalsium, (5) Syarifah dengan produk kue kembang loyang berkalsium, ikan asin berkalsium, air minum berkalsium dan tepung kalsium.
Atas usaha kerja keras mereka itu, Corporate Social Responsibility PT Indonesia Asahan Aluminium (CSR PT Inalum) memberi apresiasi emas kepada mereka setelah dinilai sukses menghadirkan produk tata kelola limbah berbasis kalsium dari kulit kepah di Dusun IV Desa Kuala Indah Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batubara, Jumat (30/8/2024).
Semua upaya itu tidak terlepas dari Program Penta Helix. Di mana Penta Helix adalah model kolaborasi atau kemitraan yang melibatkan lima pemangku kepentingan utama dalam rangka mendukung pengembangan dan inovasi, terutama dalam konteks pembangunan berkelanjutan dan pengembangan ekonomi. Lima pemangku kepentingan tersebut adalah:
(1) Pemerintah bertindak sebagai regulator, pembuat kebijakan, dan penyedia dukungan infrastruktur serta fasilitas.
(2) Akademisi sebagai institusi pendidikan dan penelitian yang menyediakan pengetahuan, penelitian, dan inovasi.
(3) Industri yakni Perusahaan atau entitas komersial yang memberikan investasi, sumber daya, dan keahlian praktis.
(4) Masyarakat atau Komunitas sebagai kelompok atau individu yang terlibat dalam kegiatan masyarakat dan memberikan perspektif serta masukan berdasarkan kebutuhan dan kepentingan lokal.
(5) Media Massa berperan dalam menyebarluaskan informasi, mempromosikan kolaborasi, dan mempengaruhi opini publik.
Menurut Ketua Tim Cluster Keilmuan dan Inovasi Tata Kelola Limbah USU Dra. Dara Aisyah, M.Si, Ph.D, model Penta Helix ini digunakan untuk menciptakan solusi inovatif yang lebih inklusif dan efektif dengan melibatkan berbagai perspektif dan kepentingan dari kelima sektor tersebut. Model ini sering digunakan dalam konteks pembangunan daerah, pengembangan teknologi, dan penciptaan ekosistem inovasi yang berkelanjutan.
“Kita berharap melalui kolaborasi Penta Helix ini persoalan kemiskinan ekstrem di suatu daerah dapat dituntaskan, begitu juga dengan persoalan limbah dan anak-anak stunting dapat diselesaikan melalui pendekatan kesehatan dan sirkular ekonomi,” terang Dara Aisyah.*** (War)