31 C
Medan
11 September 2024
KORAN MEDAN
Home | Jaga Keanekaragaman Hayati di Batangtoru, Agincourt Resources Tambah Lagi Lubuk Larangan
Laporan Khusus

Jaga Keanekaragaman Hayati di Batangtoru, Agincourt Resources Tambah Lagi Lubuk Larangan

Visits: 1

Jaga Keanekaragaman Hayati di
Batangtoru, Agincourt Resources
Tambah Lagi Lubuk Larangan

Tim Community Relations PT Agincourt Resources bersama Kepala Dinas Perikanan Tapanuli Selatan Saiful AP Nasution (kedua dari kiri) serta masyarakat saat melepas ribuan bibit ikan jurung dan ikan mas ke Sungai Garoga Desa Batu Hula, Selasa (6/8/2024). (Foto: Dok. PT AR).

BATANGTORU: koranmedan.com

PT Agincourt Resources (PT AR), pengelola
Tambang Emas Martabe memperluas
lubuk larangan Satahi di Sungai Garoga, Batangtoru dengan menebar 3.500 bibit ikan jurung dan 300 kilogram ikan mas di zona teranyar Desa Batu Hula.

Inisiatif yang sudah mencakup lima desa di Batang Toru itu dirancang untuk meningkatkan keberlanjutan lingkungan, memperkuat ekonomi lokal, serta mendukung kesejahteraan sosial masyarakat setempat.

General Manager operations & Dep-
uty Director operations PT Agincourt
Resources Rahmat Lubis mengatakan,
perluasan zona lubuk larangan meru-
pakan bagian dari komitmen jangka-
panjang PT AR terhadap perlindungan lingkungan hidup serta menjaga habitat spesies flora dan fauna,
termasuk spesies langka dan terancam punah.

Lubuk larangan adalah area tertentu di
sungai yang atas kesepakatan masya-
rakat habitatnya tidak boleh diganggu,
termasuk menetapkan larangan meng-
ambil ikan dalam
jangka waktu tertentu.

“Inisiatif ini tentu saja bertujuan
memastikan kesehatan ekosistem jangka panjang yang penting untuk keseimbangan ekologis dan mitigasi perubahan iklim. Kami berharap inisiatif
ini dapat menciptakandampak positif
yang berkelanjutan bagi lingkungan,
masyarakat, dan ekonomi lokal,” tutur
Rahmat.

Hingga saat ini lubuk larangan Satahi
yang dikembangkan PT AR berada di lima desa, yakni Garoga, Batu Horing,
Aek Ngadol, Sumuran, dan Batu Hula.

Rencananya, tahun ini PT AR memperluas lubuk larangan ke satu desa lagi
di Kecamatan Batang Toru. Dengan
demikian, sampai akhir tahun 2024, PT AR telah mengembangkan lubuk larangan di enam desa.

PT AR berkomitmen untuk melibatkan
masyarakat lokal dalam setiap tahap
implementasi program untuk memastikan masyarakat mendapatkan
manfaat dari perluasan zona lubuk
larangan. Salah satu keterlibatan masyarakat yakni menyusun peraturan
desa tentang lubuk larangan, antara
lain, memuat sanksi bagi siapa pun
yang menangkap ikan di zona lubuk
larangan.

Manager Community Relations PT
Agincourt Resources, Masdar
Muda menambahkan, melalui kolaborasi dengan masyarakat lokal dan
pemerintah daerah, PT AR menyediakan sumber daya dan dukungan
teknis, salah satunya menyuplai bibit
ikan. Selain itu, Perusahaan membantu memastikan keberhasilan program, yang pada gilirannya akan berdampak positif bagi kesejahteraan ekonomi dan lingkungan hidup masyarakat setempat.

“Lubuk larangan bahkan telah
membentuk kearifan lokal. Ini terlihat dari bagaimana masyarakat
memandang lingkungan alam tempat
mereka tinggal. Mereka bersama-sama
menjaga kelestarian sungai dan saling
mengingatkan untuk tidak mengotori
sungai,” ujar Masdar.

Lubuk larangan di Sungai Garoga
dan Sungai Batu Horing merupakan
lubuk larangan pertama yang dikembangkan PT AR. Dan pada September 2023, PT AR memperluas zona lubuk larangan ke Sungai Aek Ngadol dan Sungai Garoga Desa Sumuran dengan melepas puluhan ribu bibit ikan jurung dan bibit ikan mas. Berlanjut ke Agustus 2024, PT AR menambah zona lubuk larangan di Sungai Garoga Desa Batu Hula.

Lubuk larangan dan pengembang-
biakan ikan jurung sebagai spesies endemik Tapanuli Selatan merupakan salah satu program konservasi dan keanekaragaman hayati PT AR.

Di samping itu, PT AR aktif menggelar aksi tanam pohon bersama masyarakat di pinggir Sungai Garoga. Upaya pelestarian lingkungan hidup tersebut diharapkan dapat memitigasi kerusakan aliran sungai dan abrasi di Desa Garoga dan sekitarnya, sekaligus dapat menekan risiko luapan Sungai Garoga dan perubahan iklim.

Setelah turut melepas ribuan bibit ikan
jurung dan ikan mas ke Sungai Garoga Desa Batu Hula, Kepala Dinas
Perikanan Tapanuli Selatan Saiful AP
Nasution meminta masyarakat untuk
menjaga kelestarian sungai.

“Kami berterima kasih atas komitmen Agincourt Resources dalam
menjaga kelestarian sungai dan keles-
tarian ikan jurung sebagai ikan lokal.
Masyarakat pun nantinya akan menda-
pat manfaat ketika lubuk larangan
dibuka,” ujar Saiful.

Masyarakat Desa Garoga yang lebih
dulu memiliki lubuk larangan telah
merasakan manfaatnya. Medio April
lalu saat pembukaan lubuk larangan
yang biasanya 6 bulan sekali,
Desa Garoga mendulang Rp 25 juta
dari penjualan tiket pembukaan lubuk
larangan. Rencananya, dana tersebut
dimasukkan kesimpanan desa untuk
nantinya dibelikan 1 unit ambulans.*** (Ril/Zulmar)

Berita Terkait