Dosen dan Mahasiswa Farmasi UMN Al-Washliyah Abdimas Penyuluhan Pencegahan & Penanganan Diare pada Anak
Tim Abdimas (Pengabdian Masyarakat) Dosen dan Mahasiswa Program Studi Sarjana Fakultas Farmasi UMN Al-Washliyah Medan saat memberikan penyuluhan Pencegahan & Penanganan Diare pada Anak di Aula Desa Sidomulyo Kecamatan Sibiru-biru Kabupaten Deliserdang.
DELISERDANG: koranmedan.com
Tim Dosen dan Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah Medan, Sabtu (10/12/2022) melaksanakan Pengabdian Masyarakat (Abdimas) kepada warga Desa Sidomulyo Kecamatan Sibiru-biru Kabupaten Deliserdang terkait Penyuluhan Pencegahan & Penanganan Diare pada Anak.
Abdimas Tim Dosen dan Mahasiswa Fakultas Program Studi Sarjana Farmasi UMN Al-Washliyah tersebut diketuai Apoteker Cut Intan Annisa Puteri, S.Farm., M.Si dengan anggota Lia Afriyanti Nasution, S.Pd., M.Pd, Apt. Rahmadani, S.Farm., M.Farm serta mahasiswa Qori Hasanah, Chairunnisa Anggi, dan Sarmadansyah.
Abdimas yang dilaksanakan di Aula Kantor Desa Sidomulyo dan dihadiri warga setempat merupakan wujud kontribusi dosen dan mahasiswa Fakultas Farmasi UMN Al-Washliyah Medan dalam mengimplementasikan serta mengembangkan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, kesehatan dan keterampilan kepada masyarakat.
Abdimas diawali pemaparan Ketua Tim Apt. Cut Intan Annisa Puteri, S.Farm., M.Si. Dijelaskan, penyuluhan bertujuan untuk membuka wawasan dan pengetahuan warga tentang cara pencegahan serta penanganan diare pada anak. “Faktor penting yang harus diperhatikan adalah menjaga kesehatan lingkungan sekitar rumah melalui pola hidup bersih,” kata Cut Intan Annisa Puteri.
Selanjutnya Tim Abdimas memperkenalkan berbagai cara pencegahan dan keterampilan penanganan awal apabila terjadi diare pada anak. Pertama cara pembuatan Oralit setelah melihat tanda-tanda terjadinya dehidrasi pada anak/Balita.
Apabila tidak dapat diatasi dengan cairan Oralit, kata Cut Intan, maka harus segera dibawa ke dokter atau Puskesmas terdekat.
“Terdapat 8 tanda/gejala dehidrasi berat: 1. Tidak membaik dalam waktu 3 hari; 2. Tinja cair keluar amat sering, 3. Muntah berulang-ulang, 4. Tidak mau makan/minum seperti biasanya, 5. Demam, 6. Ada darah dalam tinja, 7. Anak terlihat sangat lemah. 8. Mata cekung,” urai Cut Intan.
Cut Intan juga berharap ada manfaat langsung yang diperoleh warga dari penyuluhan Abdimas tersebut. Pertama diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan akan pentingnya menjaga kesehatan lingkungan melalui pola hidup bersih. Kedua, meningkatkan kesehatan masyarakat, dan ketiga, meningkatkan kepekaan masyarakat atau orangtua anak dalam menyikapi apabila terjadi diare yang disertai dehidrasi.
Lebih jauh ke depan kata Cut Intan Annisa Puteri, pihaknya dari Fakultas Farmasi UMN Alwashliyah Medan bisa menjalin kerjasama kembali dengan warga Desa Sidomulyo Kecamatan Sibiru-biru Kabupaten Deliserdang terutama dalam proses pembangunan kesehatan melalui penerapan teori-teori keilmuan di bidang kesehatan guna mengatasi masalah yang terjadi di lingkungan sehingga dapat memberi manfaat kepada masyarakat.
“Terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan Pengabdian Masyarakat ini terutama atas dukungan Bapak Kepala Desa Sidomulyo,” tutup Cut Intan Annisa Puteri di akhir pemaparannya.
Sementara Kepala Desa Sidomulyo, Satriawan menyambut gembira atas pelaksanaan Abdimas khususnya bidang kesehatan di desa yang dipimpinnya. Kepala Desa bahkan berharap agar dapat dilaksanakan pengabdian masyarakat lagi di tempat ini pada periode-periode selanjutnya.*** (War)
Tim Pengabdian Masyarakat Dosen dan Mahasiswa Fakultas Farmasi UMN Al-Washliyah Medan foto bersama di sela kegiatan.